Selasa, 28 Desember 2010

WASPADAI KEBERADAAN TWITTER

Alan rusbridger, seorang kolumnus teknologi Guardian.co.uk, pada 19 nopember merilis sebuah artikel mengenai 15 alasan mengapa twitter bisa jadi masalah bagi organisasi media.Opininya itu tidak dimaksudkan untuk menakuti pemilik dan penggiat media, melainkan lebih sekedar  peringatan semata.
Dia justru menyarankan pemilik media berdamai dan tidak harus malu mengadopsi kelebihan twitter dalam mendistribusikan kontennya.
Dengan tekanan waktu dan kesibukan warga dunia maya ngetwit adalah sebuah keniscayaan, tidak lagi ngeblog dengan membuat postingan yang panjang lebar. Cukup bertwit-twit seperti burung mengatakan peristiwa yang menimpanya atau orang lain, pesan sudah sampai secara berantai.
Twitter yang dikembangkan oleh Jack Dorsey adalah sebuah pesan singkat (sms) virtual yang bekerja diinternet, karena itu dibatasi hingga 140 karakter. Lalu  pesan (tweet) lewat batasan 140 karakter? Bagaimana mungkin industri media bisa tergangu oleh oesan 140 karakter itu ?
15 pikiran Rusbridge mengapa media arus utama perlu mewaspadai twitter:
1. Distribusi yang mengagumkan.Lewat pesan viralnya, pesan dapat menyebar, tak heran setiap situs yang sadar media sosial melengkapi fiturnya dengan " share on twitter".
2. Menempatkan peristiwa lebih dahulu. Meskipun tidak selalu, banyak berita pertama muncul sebelum jurnalis menuliskannya. Bahkan breaking news bisa langsung diperoleh di twitter.
3. Sebagai mesin pencari .Twitter adalah saingan google. Pengguna twiter yang jumlahnya mendekati angka 200 juta tidak lagi mencari informasi di google, tetapi langsung memperolehnya dari jutaan tweet yang mengalir setiap saat.
4. Agregat yang tangguh. Twitter adalah feed berita pribadi sesuai keinginan penggunanya. Tautan dimana berita itu disimpan bisa langsung dibuka.
5. Bentuk pemasaran yang fantastis. Postingan diweb akan lebih cepat tersebar jika dishare di twitter karena viral massage yang memungkinkan sebuah pesan terus bergulir.
6. Alat reportase yang hebat, banyak wartawan mencari informasi atau ide dberita dari twitter.
7. Rangkaian percakapan. Twitter memungkinkan penggunanya berinteraksi aktip mengenai topik yang dibicarakan.
8. Lebih beragam. Pada media tradisionil hanya segelintir orang yang bisa memberikan umpan balik, di Twitter  setiap orang bisa sesukanya "berkicau".
9. Mengubah nada tulisan. Banyak muncul keberanian menulis diTwitter, orang yang biasa aktif mendengar menjadi aktif menuliskan gagasannya.
10. Hilangkan hirarki lapangan.  tak semata- mata orang terkenal yang didengar, orang biasapun memungkinkan berinteraksi secara intens.
11. Memiliki nilai berbeda. Jutaan tweep adalah "jurnalis" yang siap berbagi informasi, tak bergantung lagi pada wartawan.
12. Memiliki rentang perhatian yang panjang. Pengguna bisa mengatur informasi yang dikehendaki berdasarkan subyek atau pertemanannya.
13. Menciptakan komunitas. Dimungkinkan terbentuknya masyarakat global berdasarkan kepentingan dan minat.
14. Mengubah pengertian tentang kewenangan. Daripada menunggu pendapat pakar dimedia, Twitter menggeser keseimbangan yang disebut kewenangan " peer to peer ".
15. Agen perubahan. Isu yang diciptakan akan mempengaruhi orang lain atau lembaga pemegang kewenangan. Ini yang disebut kolaborasi kekuatan media!
Bagi pemilik media massa yang jauh dari kultur web, tidak perlu takut karena pembaca media cetak punya kultur tersendiei. Akan tetapi kecepatan mengakses informasi harus menjadi pertimbangan. Persoalannya Twitter menghadirkan kecepatan itu!
Cepat tidak identik dengan tepat. Bagaimana jika Twitter mampu mengadopsi jargon klasik jurnalistik " get it first, but first get it right "? Ini menjadi persoalan, khususnya bagi media online yang berburu kecepatan, tetapi kadang mengabaikan ketepatan. Kultur Twitter terbentuk secara alamiah sebab tweep cenderung mencari tweet berkualitas "right" selain "first". Bukan semata sebagai konsumen informasi, tetapi menjadi produsen yang memberi feed kepada tweep lainnya.

Senin, 27 Desember 2010

LALU BUKALAH TOPENGMU

Topeng yang selalu jadi pelindung bagi muka -muka tembok alias gak punya malu juga malumaluin buat pemegang kedaulatan rakyat, sekarang sudah saatnya harus dibuka atau dipaksa dibuka.
Hanya dalam waktu empat tahun situs peniup peluit ( wistle blower ) wiki leaks diluncurkan kini sudah sangat terkenal, karena 250.000 dokumen kawat diplomat AS membuat AS serta banyak pemimpin dunia pusing kepala. Fenomena wiki leaks juga menunjukan bagaimana negara adi daya memperlakukan negara lain, sekaligus membuka topeng dan memperlihatkan wajah asli atau kelakuan sebenarnya negara barat yang anti kebebasan informasi,  demokrasi.
Julian assange mengatakan : "  Dalam  banyak hal kerahasiaan sangat penting, Namun kerahasiaan jangan dipakai untuk menutupi penyalah gunaan, yang kemudian membawa kita pada pertanyaan soal siapa yang memutuskan atau bertanggung jawab terhadap kerahasiaan " ,ujar Assange.
Kita memiliki banyak lembaga yang bertugas membongkar penyalah gunaan jabatan, korupsi, manipulasi, dll.
jangan menjadikannya tidak  berguna alias buang buang ongkos dengan uang rakyat, jangan malu-maluin dong.
     
 

Jumat, 10 Desember 2010

MANDEG

Mandeg..........mandeg..........mandeg.........
tanpa kemajuan.........................................
meraba raba  bagai tak bermakna...............
hilangkan bosan jenuh tak tahu...................
mandeg
mandeg
mandeg

Jumat, 03 Desember 2010

TAMAN LANGIT TERDEKAT

               TAMAN LANGIT TERDEKAT



Bila kuberada dalam duduk tahiyat...
Puncak bukit hayatku, lantak menyatu denganMU
Rohku meninggi menempuh langitMU, warna- warni berbias-bias, melingkari nafas  gemuruhku.
Aku tak mampu berpaling........................................................................................................
dari taman langit wajahMU,
dari taman  langit rohMU,
dari taman langit nafasMU,
dari diam tafakurku.